Bandung, merupakan kota besar/metropolitan yang ada di Jawa barat, kota yang padat
dengan penduduknya, dengan semua keramaian yang ada. Kota yang menjanjikan
berbagai hiburan, kota Bandung juga dikenal sebagai kota pariwisata dan
kuliner. jadi gak heran kalau kota yang satu ini gak pernah sepi dan
aktivitasnya gak pernah berhenti.
Kota ini diberi julukan kota
kembang , karena kota ini dulunya ditumbuhi banyak pepohonan dan bunga-bunga
yang indah. selain kota kembang, kota ini juga diberi sebutan paris van java karena keindahannya. bukan itu saja julukan untuk kota yang satu
ini, tapi ada banyak sebutan lainnya, seperti; kota belanja, kota factory
Outlet/mal, dan untuk menambah pengetahuan kita, ternyata kota Bandung
dijadikan pilot project kota teraktif se Asia Timur oleh Britihs Counchil pada
tahun 2007.
Bandung dengan berbagai fasilitas
dan kemawahan yang disuguhkan, ternyata menyimpan berbagai masalah yang amat pelik di dalamnya. Memang sebenarnya apa aja sih masalah yang
sedang dihadapi sama kota yang satu ini?.. Jawabannya banyak banget namun
mungkin hanya sedikit orang yang menyadari bahwa sebenarnya Bandung sedang menderita
akibat ulah kita sendiri sebagai
manusia.
Permasalahan pokok yang sedang
dihadapi kota Bandung menurut BPLH kota:
yang pertama adalah masalah air,
masalah air ini disebabkan kerusakan lingkungan di wilayah Bandung utara,
penggunaan lahan atau hutan yang sudah rusak sebagai daerah tangkapan air,
rusaknya lahan konservasi. sehingga membuat
Bandung mengalami kelangkaan air, permukaan air tanah menurun, kualitas air
menjadi kurang baik, banjir dan terjadi sedimentasi serta erosi.
Bukan hanya masalah air, tapi
juga masalah penataan ruang kota , Bandung sebagai kota besar harusnya memiliki
penataan ruang kota yang lebih teratur, namun kenyataan di lapangan Bandung
masih semrawut, dengan banyaknya berkembang kota-kota baru di daerah
sekitar/pinggiran Bandung, sehingga Bandung yang menjadi pusatnya harus
menanggung semua aktivitas penduduk.
Bandung yang merupakan kota besar
otomatis memiliki masalah dengan yang namanya transportasi, lihat saja setiap
harinya ribuan kendaraan memadati jalan-jalan yang ada di kota Bandung, apalagi
di pagi hari ketika orang-orang memulai aktivitasnya, jalan-jalan sudah padat
dipenuhi kendaraan baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, meski
perbandingannya lebih banyak kendaraan pribadi dibanding dengan kendaraan
umum. Di sini terlihat sekali kapasitas
jalan sudah mulai menurun (perbandingan luas jalan dan panjang jalan sudah
tidak proporsional lagi). peraturan lalu lintas yang tidak berjalan baik juga
membuat masalah lalu lintas ini tambah rumit.
beralih ke masalah kependudukan,
Bandung sebagai kota metropolitan yang memiliki berbagai sektor industri dan
jasa di dalamnya menarik masyarakat yang ingin mengadu nasib di kota ini. Dengan
kata lain kota ini semakin padat saja dengan jumlah penduduk yang membludak
tiap tahunnya oleh penduduk pendatang. Dan jika kita amati kota ini lebih
terkonsentrasi di bagian timurnya, dan mulai meninggalkan kota lama. Akibat
lain dari kependudukan ini yaitu lahan konservasi menjadi semakin sedikit dan
berubah menjadi permukiman. Limbah yang dihasilkan oleh penduduknya semakin
bertambah banyak namun pengolahan limbah yang ada di kota Bandung belum sebagus
seperti di Negara-negara maju, yang sudah dapat meminimalisir pencemaran
lingkungan akibat limbah yang dihasilkan.
selain masalah-masalah yang telah
dikemukakan di atas, ada masalah serius yang
dihadapi oleh Bandung, yaitu masalah pencemaran udara. Bandung yang merupakan
cekungan dan dataran tinggi ini, menjadi
salah satu kota yang memiliki kadar pencemaran udara tinggi, yang
diakibatkan oleh penggunaan bahan bakar
berkadar timbal yang digunakan oleh masyarakatnya untuk kendaraan/transportasi.
di sini penyumbang polusi udara yang paling tinggi adalah kendaraan
bermotor/sektor transportasi yang menggunakan bahan bakar berkadar timbal. sektor
transportasi haruslah mendapat perhatian lebih. kualitas udara di kota Bandung
ini dari tahun ke tahun semakin buruk saja, dan sudah tidak baik untuk kita
hirup, apa lagi bagi anak-anak yang memiliki ketahanan fisik lebih lemah
dibandingkan orang dewasa. jika hal ini
tidak segera diatasi, mau kaya gimana nantinya penerus bandung?.. Ini PR buat
pemerintah dan kita semua sebagai masyarakat.
Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai
warga masyarakatnya, untuk meminimalisir dampak-dampak dari permasalahan yang
telah dipaparkan di atas tadi?.. kita harus mulai sadar dari sekarang, untuk lebih
menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita, jangan mentang-mentang air banyak
dan kita juga bayar air itu, terus dalam penggunaannya kita seenak-enaknya aja,
tanpa memikirkan dampaknya ke depan, apakah air itu akan terus ada dan tak akan
berkurang, belum tentu, air dapat tetap ada jika hutan-hutan tetap ada dan
lestari, karena akar-akar dari pohon-pohon itu dapat menjaga /menyimpan
cadangan air yang didapat ketika musim hujan. tapi kalau hutan sudah mulai
berkurang otomatis cadangan air tanah
juga ikut berkurang. untuk masalah penataan ruang kota, sebaiknya
kita harus belajar ke Negara-negara yang lebih maju agar Bandung itu jadi kota
yang indah tanpa ada sampah berserakan di mana-mana. jadi kota yang teratur, tanpa
ada lagi kota yang dipenuhi dengan
bangunan-bangunan tanpa izin yang berdiri di mana-mana. Tapi, cobalah ketika
penertiban jangan ada kekerasan di sana, dan tanpa memandang mereka itu juga
manusia, sama seperti kita juga jangan
mentang-mentang gelandangan yang mendirikan bangunan tersebut lantas mereka itu
hina, tidak sama sekali mereka juga sama seperti kita manusia biasa. mungkin
yang membedakan kita dengan mereka yaitu factor keberuntungan, dalam hal ini
mungkin kita lebih beruntung dibanding mereka,
jika kita memiliki rumah sebagai tempat tinggal yang nyaman tapi mereka
tidak. selain itu kita semua itu sama saja di mata Tuhan. Seringlah mengadakan penertiban kota agar
kota terlihat rapi.
Mengenai masalah kemacetan dan
transportasi, solusinya bukanlah dengan pembuatan atau pelebaran jalan, mungkin
dengan cara itu masalah kemacetan dapat teratasi, namun hal itu hanya sebentar
saja dapat bertahan, karena tak lama lagi juga akan macet lagi soalnya, pasti
kendaraan juga bertambah, baik kendaran
pribadi maupun kendaraan umum. kalau
kita memang peduli dengan lingkungan kita, ya lebih baik kita menggunakan
kendaraan umum jika pergi jauh, biar menghemat energy juga, mengurangi polusi
juga. masalah kependudukan yang muncul. Hmmh masalah yang satu ini mungkin agak
susah yah, harusnya bagi para pendatang perlu pertimbangan yang cukup dalam
jika mau mengadu nasib di kota kalau kita gak punya keahlian khusus, gak
usahlah ke kota, nanti takutnya di kota malah terlunta-lunta dan menuh-menuhin
kota aja. lebih baik berada di desa, kembangkan desa biar desa yang menjadi
tempat tinggal kita bisa maju.
masalah polusi udara, kita perlu
ruang terbuka hijau di kota bandung ini, agar dapat menyaring polutan-polutan
dari kendaraan-kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap yang mengandung kadar
timbal. yah mungkin selogan yang cocok buat masalah polusi ini, yaitu pohon
untuk kita semua. Intinya sih kalo kita ingin hidup lebih baik lagi, lebih
sehat, dan lebih nyaman di atas bumi ini, ya kita harus sadar, jika kita
berlaku baik terhadap alam dan lingkungan, kita juga akan mendapat kebaikan
dari alam/lingkungan kita, tapi jika kita berlaku sewenang-wenang terhadap
alam/lingkungan yah tunggu saja apa yang alam/lingkungan akan membalas
perlakuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar