Senin, 16 April 2012

Bandung Terpuruk, Bumi Pun Menangis


Bandung, merupakan kota besar/metropolitan  yang ada di Jawa barat, kota yang padat dengan penduduknya, dengan semua keramaian yang ada. Kota yang menjanjikan berbagai hiburan, kota Bandung juga dikenal sebagai kota pariwisata dan kuliner. jadi gak heran kalau kota yang satu ini gak pernah sepi dan aktivitasnya gak pernah berhenti.
Kota ini diberi julukan kota kembang , karena kota ini dulunya ditumbuhi banyak pepohonan dan bunga-bunga yang indah. selain kota kembang, kota ini juga diberi  sebutan paris van java  karena keindahannya.  bukan itu saja julukan untuk kota yang satu ini, tapi ada banyak sebutan lainnya, seperti; kota belanja, kota factory Outlet/mal, dan untuk menambah pengetahuan kita, ternyata kota Bandung dijadikan pilot project kota teraktif se Asia Timur oleh Britihs Counchil pada tahun 2007.
Bandung dengan berbagai fasilitas dan kemawahan yang disuguhkan, ternyata menyimpan berbagai masalah  yang amat pelik di dalamnya.  Memang sebenarnya apa aja sih masalah yang sedang dihadapi sama kota yang satu ini?.. Jawabannya banyak banget namun mungkin hanya sedikit orang yang menyadari bahwa sebenarnya Bandung sedang menderita akibat ulah kita sendiri sebagai  manusia.
Permasalahan pokok yang sedang dihadapi kota Bandung menurut BPLH kota:
yang pertama adalah masalah air, masalah air ini disebabkan kerusakan lingkungan di wilayah Bandung utara, penggunaan lahan atau hutan yang sudah rusak sebagai daerah tangkapan air, rusaknya lahan konservasi.  sehingga membuat Bandung mengalami kelangkaan air, permukaan air tanah menurun, kualitas air menjadi kurang baik, banjir dan terjadi sedimentasi serta erosi.   
Bukan hanya masalah air, tapi juga masalah penataan ruang kota , Bandung sebagai kota besar harusnya memiliki penataan ruang kota yang lebih teratur, namun kenyataan di lapangan Bandung masih semrawut, dengan banyaknya berkembang kota-kota baru di daerah sekitar/pinggiran Bandung, sehingga Bandung yang menjadi pusatnya harus menanggung semua aktivitas penduduk.
Bandung yang merupakan kota besar otomatis memiliki masalah dengan yang namanya transportasi, lihat saja setiap harinya ribuan kendaraan memadati jalan-jalan yang ada di kota Bandung, apalagi di pagi hari ketika orang-orang memulai aktivitasnya, jalan-jalan sudah padat dipenuhi kendaraan baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, meski perbandingannya lebih banyak kendaraan pribadi dibanding dengan kendaraan umum.  Di sini terlihat sekali kapasitas jalan sudah mulai menurun (perbandingan luas jalan dan panjang jalan sudah tidak proporsional lagi). peraturan lalu lintas yang tidak berjalan baik juga membuat masalah lalu lintas ini tambah rumit.
beralih ke masalah kependudukan, Bandung sebagai kota metropolitan yang memiliki berbagai sektor industri dan jasa di dalamnya menarik masyarakat yang ingin mengadu nasib di kota ini. Dengan kata lain kota ini semakin padat saja dengan jumlah penduduk yang membludak tiap tahunnya oleh penduduk pendatang. Dan jika kita amati kota ini lebih terkonsentrasi di bagian timurnya, dan mulai meninggalkan kota lama. Akibat lain dari kependudukan ini yaitu lahan konservasi menjadi semakin sedikit dan berubah menjadi permukiman. Limbah yang dihasilkan oleh penduduknya semakin bertambah banyak namun pengolahan limbah yang ada di kota Bandung belum sebagus seperti di Negara-negara maju, yang sudah dapat meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkan.
selain masalah-masalah yang telah dikemukakan di atas, ada masalah serius  yang dihadapi oleh Bandung, yaitu masalah pencemaran udara. Bandung yang merupakan cekungan dan  dataran tinggi ini, menjadi salah satu kota yang memiliki kadar pencemaran udara tinggi, yang diakibatkan  oleh penggunaan bahan bakar berkadar timbal yang digunakan oleh masyarakatnya untuk kendaraan/transportasi. di sini penyumbang polusi udara yang paling tinggi adalah kendaraan bermotor/sektor transportasi yang menggunakan bahan bakar berkadar timbal. sektor transportasi haruslah mendapat perhatian lebih. kualitas udara di kota Bandung ini dari tahun ke tahun semakin buruk saja, dan sudah tidak baik untuk kita hirup, apa lagi bagi anak-anak yang memiliki ketahanan fisik lebih lemah dibandingkan orang dewasa.  jika hal ini tidak segera diatasi, mau kaya gimana nantinya penerus bandung?.. Ini PR buat pemerintah dan kita semua sebagai masyarakat.
 Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai warga masyarakatnya, untuk meminimalisir dampak-dampak dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas tadi?.. kita harus mulai sadar dari sekarang, untuk lebih menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita, jangan mentang-mentang air banyak dan kita juga bayar air itu, terus dalam penggunaannya kita seenak-enaknya aja, tanpa memikirkan dampaknya ke depan, apakah air itu akan terus ada dan tak akan berkurang, belum tentu, air dapat tetap ada jika hutan-hutan tetap ada dan lestari, karena akar-akar dari pohon-pohon itu dapat menjaga /menyimpan cadangan air yang didapat ketika musim hujan. tapi kalau hutan sudah mulai berkurang otomatis cadangan air tanah  juga  ikut berkurang.   untuk masalah penataan ruang kota, sebaiknya kita harus belajar ke Negara-negara yang lebih maju agar Bandung itu jadi kota yang indah tanpa ada sampah berserakan di mana-mana. jadi kota yang teratur, tanpa ada lagi  kota yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan tanpa izin yang berdiri di mana-mana. Tapi, cobalah ketika penertiban jangan ada kekerasan di sana, dan tanpa memandang mereka itu juga manusia, sama seperti kita juga  jangan mentang-mentang gelandangan yang mendirikan bangunan tersebut lantas mereka itu hina, tidak sama sekali mereka juga sama seperti kita manusia biasa. mungkin yang membedakan kita dengan mereka yaitu factor keberuntungan, dalam hal ini mungkin kita lebih beruntung dibanding mereka,  jika kita memiliki rumah sebagai tempat tinggal yang nyaman tapi mereka tidak. selain itu kita semua itu sama saja di mata Tuhan.  Seringlah mengadakan penertiban kota agar kota terlihat rapi.
Mengenai masalah kemacetan dan transportasi, solusinya bukanlah dengan pembuatan atau pelebaran jalan, mungkin dengan cara itu masalah kemacetan dapat teratasi, namun hal itu hanya sebentar saja dapat bertahan, karena tak lama lagi juga akan macet lagi soalnya, pasti kendaraan juga bertambah,  baik kendaran pribadi maupun kendaraan umum.  kalau kita memang peduli dengan lingkungan kita, ya lebih baik kita menggunakan kendaraan umum jika pergi jauh, biar menghemat energy juga, mengurangi polusi juga. masalah kependudukan yang muncul. Hmmh masalah yang satu ini mungkin agak susah yah, harusnya bagi para pendatang perlu pertimbangan yang cukup dalam jika mau mengadu nasib di kota kalau kita gak punya keahlian khusus, gak usahlah ke kota, nanti takutnya di kota malah terlunta-lunta dan menuh-menuhin kota aja. lebih baik berada di desa, kembangkan desa biar desa yang menjadi tempat tinggal kita bisa maju.
masalah polusi udara, kita perlu ruang terbuka hijau di kota bandung ini, agar dapat menyaring polutan-polutan dari kendaraan-kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap yang mengandung kadar timbal. yah mungkin selogan yang cocok buat masalah polusi ini, yaitu pohon untuk kita semua. Intinya sih kalo kita ingin hidup lebih baik lagi, lebih sehat, dan lebih nyaman di atas bumi ini, ya kita harus sadar, jika kita berlaku baik terhadap alam dan lingkungan, kita juga akan mendapat kebaikan dari alam/lingkungan kita, tapi jika kita berlaku sewenang-wenang terhadap alam/lingkungan yah tunggu saja apa yang alam/lingkungan akan membalas perlakuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar