Senin, 02 April 2012

Dilema antara Organisasi dan IPK


Organisasi mungkin sebuah kata yang sering kita dengar, dan bukan merupakan sebuah kata yang asing lagi. kata organisasi ini mungkin sudah kita kenal sejak kita masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), karena di SMP juga sudah ada berbagai oranisasi yang diperuntukan bagi siswanya yang berminat, seperti adanya OSIS, Pramuka dan lainnya. Nah, sekarang ketika kita memasuki bangku perkuliahan organisasi itu semakin banyak dan kita juga dituntut untuk terlibat di dalamnya.  organisasi dalam perkuliahan ini terbagi menjadi dua yaitu ada BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang masing-masing dari organisasi tersebut memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda-beda.
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita ulas terlebih dahulu apa sih organisasi itu? yah walaupun kita sudah akrab dengan kata itu, tapi takut ada yang belum tahu tentang organisasi, mari kita simak dulu.  Organisasi dapat didefinisikan sebagai pengaturan orang-orang yang sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. kalau untuk contoh dari organisasi, di atas tadikan sudah kita ulas sedikit.
Lalu dalam benak kita muncul pertanyaan, penting gak sih kita berorganisasi, apalagi kita mahasiswa?  yah, jawabannya penting. kok bisa?.. ya bisa kalau kita ingin maju dan ingin sukses kita perlu berorganisasi. dengan kita berorganisasi, kita bisa menambah pengalaman dan wawasan juga. terus dengan berorganisasi kita juga bisa punya teman banyak, yang mungkin berguna suatu saat nanti, atau istilahnya kita punya link-link yang berguna untuk kita ke depannya. yaitu ketika kita sudah terjun dalam masyarakat. masa ketika kita terjun ke masyarakat nanti kita tidak bisa berinteraksi dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, jadi percuma dong kita kuliah, kalau nantinya pas kita terjun ke masyarakat hanya jadi orang yang gagal dan cuma bisa menggantungkan hidup kita pada orang tua atau orang lain.  
Atau gini deh, jika kita berasal dari desa dan kita kuliah, nah yang orang-orang desa tahu kan kalau kita kuliah itu berarti kita pintar dan mungkin dari kalangan orang  yang berada juga. yah meskipun tidak semuanya begitu, tapi kebanyakan seperti itu. otomatis, ketika kita sudah selesai mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan, tenaga kita pasti sangat dibutuhkan untuk membangun desa atau tempat lahir/tinggal kita sejak kecil agar menjadi maju. Lah gimana jadinya kalau kita sebagai mahasiswa nanti setelah lulus kita tidak bisa apa-apa. pasti dong orang-orang desa tuh mikirnya langsung ke yang negative, masa anak kuliahan/lulusan perguruan tinggi Cuma jadi pengangguran dan gak bisa membantu apa-apa di desa. terus pasti dampaknya, bisa aja gini mereka berpikiran dangkal. Mereka gak mau menyekolahkan anak-anaknya tinggi-tinggi, yang ada di pikiran mereka pasti buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau Cuma buang-buang duit saja tapi hasil realnya gak ada. sedih bangetkan kalo nanti kita digituin sama masyarakat, naudzubillah.. amit-amit..
terus masalah Ipk penting juga gak sih?..
yah penting juga IPK yang tinggi bisa menjamin dan mendukung kita saat kita mencari pekerjaan nanti, apalagi dengan IPK yang kumlaud pasti dong kita mudah untuk mendapatkan pekerjaan nanti.

lantas kalau begitu lebih penting IPK atau organisasi?
IPK dan organisasi dua-duanya penting, jadi untuk mendapatkan Ipk tinggi tapi kita juga gak kuper kita butuh berorganisasi juga, selain itu bukan hanya pintar dalam hal otak saja tapi kita juga perlu berpandai-pandai dalam bergaul. so pasti antara IPK dan organisasi saling membutuhkan dan saling keterkaitan satu sama lain. Gini aja deh solusi buat kita yang kuliah sambil berorganisasi biar IPK kita tidak kecil atau jadi semrawut gara-gara aktivitas kita di luaran atau gara-gara kesibukan organisasi, yang penting kita pandai mengolah waktu. itu jawabannya.  so.. beroganisasi siapa takut..  -_^)
sekian…………..
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar